Mengatasi Kemiskinan di Indonesia dengan Pendekatan Model Pembangunan yang Berorientasi pada Pertumbuhan
Kemiskinan di Indonesia tetap menjadi salah satu tantangan sosial-ekonomi yang signifikan meskipun negara ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam beberapa dekade terakhir. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan sektor swasta untuk menanggulangi masalah ini, namun hasil yang dicapai masih jauh dari ideal. Salah satu pendekatan yang dapat dipertimbangkan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan adalah model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini mengedepankan pertumbuhan sektor ekonomi sebagai pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun perlu dikombinasikan dengan kebijakan yang mengutamakan distribusi kesejahteraan yang adil dan merata.
1. Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi dalam Pengentasan Kemiskinan
Model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Hal ini, menurut Todaro dan Smith (2011), memiliki potensi besar dalam mengurangi kemiskinan karena pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan akses terhadap berbagai layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Menurut Sachs (2005), pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat mengurangi tingkat kemiskinan dengan meningkatkan kapasitas individu untuk mengakses peluang ekonomi. Melalui kebijakan yang mendorong sektor-sektor produktif, seperti industri manufaktur dan pertanian, Indonesia dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat miskin.
Namun, pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup untuk mengatasi kemiskinan jika tidak disertai dengan kebijakan yang memperhatikan distribusi hasil pertumbuhan yang adil. Oleh karena itu, perlu adanya intervensi kebijakan yang memastikan manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
2. Penerapan Kebijakan Pembangunan Inklusif
Untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat mengurangi kemiskinan secara signifikan, penting bagi pemerintah untuk menerapkan kebijakan pembangunan yang inklusif. Stiglitz (2012) menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi dapat memperburuk kemiskinan dan menghambat keberlanjutan pertumbuhan itu sendiri. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan harus didesain untuk memperkecil kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin.
Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat miskin. Program pendidikan dan pelatihan keterampilan yang ditujukan bagi mereka yang berada dalam kelompok miskin dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperbesar peluang mereka untuk terlibat dalam sektor-sektor yang lebih produktif. World Bank (2018) menyarankan agar Indonesia memperkuat sistem pendidikan vokasi yang dapat mencetak tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, pembentukan infrastruktur yang merata juga sangat penting dalam memperkuat dampak pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan. Rodrik (2014) menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai sarana untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat distribusi hasil pertumbuhan ekonomi, terutama di daerah-daerah yang selama ini terpinggirkan. Akses yang lebih baik ke pasar, layanan kesehatan, dan pendidikan akan membuka peluang bagi kelompok miskin untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
3. Dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia dan dapat menjadi pendorong utama pengentasan kemiskinan. Aghion dan Howitt (1992) mengungkapkan bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan penyediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk kelompok miskin. Dengan memberikan dukungan berupa akses permodalan, pelatihan manajemen, serta peningkatan teknologi, UMKM dapat berkembang lebih pesat dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat miskin.
Dalam hal ini, program pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM perlu diperluas dengan memanfaatkan teknologi digital. Hasan dan Suryanto (2019) menunjukkan bahwa digitalisasi dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi produksi. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memberikan pelatihan digital kepada para pelaku UMKM, serta menyediakan platform online untuk mempermudah akses pasar.
4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan
Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi penopang utama ekonomi, terutama bagi penduduk yang tinggal di pedesaan. FAO (2017) mencatat bahwa sektor pertanian berpotensi besar dalam mengurangi kemiskinan jika dikelola secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pendekatan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan penggunaan sumber daya alam, agar produksi pertanian dan perikanan dapat terus meningkatkan kesejahteraan tanpa merusak lingkungan.
Pembangunan pertanian berkelanjutan yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang efisien dapat memberikan dampak positif terhadap pendapatan petani dan nelayan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya, implementasi pertanian berbasis teknologi informasi yang dapat membantu petani memperoleh informasi lebih baik terkait cuaca, pasar, dan teknik budidaya yang optimal.
Referensi:
- Aghion, P., & Howitt, P. (1992). A Model of Growth Through Creative Destruction. Econometrica.
- FAO. (2017). The State of Food and Agriculture: Leveraging Food Systems for Inclusive Rural Transformation. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
- Hasan, R., & Suryanto, S. (2019). Digitalization and the Growth of MSMEs in Indonesia. Journal of Digital Economy.
- Rodrik, D. (2014). The Globalization Paradox: Democracy and the Future of the World Economy. W.W. Norton & Company.
- Sachs, J. D. (2005). The End of Poverty: Economic Possibilities for Our Time. Penguin Press.
- Stiglitz, J. E. (2012). The Price of Inequality: How Today's Divided Society Endangers Our Future. W.W. Norton & Company.
- Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2011). Economic Development (11th ed.). Pearson Education.
- World Bank. (2018). World Development Report 2018: Learning to Realize Education’s Promise. World Bank.