Mengenal Psikosomatis - Penyakit yang Ditimbulkan oleh Beban Psikologis

Pengertian Psikosomatis, Ciri-ciri dan Faktor Penyebab.

Psikosomatis adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana perasaan, pikiran, dan emosi seseorang dapat mempengaruhi kesehatan fisik mereka. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi antara sistem saraf, hormone, dan sistem organ dalam tubuh. Gangguan gejala psikosomatis adalah kondisi psikologis yang mengarah pada gejala fisik, seringkali tanpa penjelasan medis, dan dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh.

Orang dengan gangguan tersebut cenderung sering mencari pertolongan medis, dan menjadi frustrasi ketika mereka terus-menerus diberhentikan tanpa diagnosis. Ini karena sumber gejala mereka murni psikologis dan bukan masalah atau disfungsi fisik.

Dalam konsep psikosomatis, kesehatan fisik seseorang tidak dipengaruhi hanya oleh faktor biologis saja, melainkan juga oleh faktor psikologis dan sosial. Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi psikosomatis, dibutuhkan pendekatan yang holistik yang memperhatikan aspek fisik, mental, dan sosial seseorang.

Beberapa contoh kondisi psikosomatis meliputi:

  1. Sindrom usus besar (Irritable bowel syndrome, IBS) yang dapat disebabkan oleh stres.
  2. Hipertensi (tekanan darah tinggi) yang dapat dipicu oleh kecemasan atau stres.
  3. Migrain yang dapat dipicu oleh emosi atau stres.
  4. Asma yang dapat dipicu oleh stres.

Dalam pengobatan kondisi psikosomatis, peran perawatan mental dan psikologi sangat penting. Terapi dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan, pikiran, dan emosi yang mendasar yang mungkin menyebabkan atau memperburuk kondisi fisik. Beberapa jenis terapi yang dapat digunakan meliputi terapi perilaku, terapi kognitif, dan terapi relaksasi.

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti meningkatkan aktivitas fisik, mengubah pola makan, dan mengurangi konsumsi alkohol dan rokok juga dapat membantu dalam mengatasi kondisi psikosomatis.

Beberapa ciri-ciri seseorang yang mungkin mengalami penyakit psikosomatis meliputi:

  1. Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis yang diketahui.
  2. Gejala fisik yang muncul atau memburuk saat seseorang sedang stres atau mengalami perasaan emosional yang kuat.
  3. Perasaan konstan cemas atau stres yang tidak dapat dijelaskan oleh situasi yang sebenarnya.
  4. Keluhan yang muncul atau memburuk saat seseorang mengalami perasaan yang tidak dapat diterima atau tidak dapat mengatasi.
  5. Gejala yang hilang atau membaik saat seseorang mengalami perubahan positif dalam perasaan atau pikirannya.

Perlu diingat bahwa tidak semua gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis yang diketahui adalah gejala dari penyakit psikosomatis. Beberapa kondisi medis lain juga dapat menyebabkan gejala yang sama. Oleh karena itu, diagnosis dan penanganan penyakit psikosomatis sebaiknya dilakukan oleh dokter atau profesional kesehatan mental yang terlatih.

Penyebab pasti dari psikosomatis masih belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang dipercayai dapat memicu terjadinya psikosomatis meliputi:

  1. Stres: Stres dapat menyebabkan perubahan pada sistem saraf, hormone, dan sistem organ dalam tubuh yang dapat menyebabkan gejala psikosomatis.
  2. Emosi: Emosi yang tidak diterima atau tidak dapat diterima seperti kemarahan, ketakutan, atau depresi dapat menyebabkan gejala psikosomatis.
  3. Konflik dalam hubungan: Konflik dalam hubungan atau keluarga dapat menyebabkan tekanan emosional yang dapat menyebabkan gejala psikosomatis.
  4. Trauma masa lalu: Trauma masa lalu seperti kekerasan atau abusasi dapat menyebabkan gejala psikosomatis.
  5. Masalah sosial ekonomi: Masalah sosial ekonomi seperti pengangguran atau kesulitan finansial dapat menyebabkan stres yang dapat menyebabkan gejala psikosomatis.

Perlu diingat bahwa faktor yang memicu psikosomatis berbeda untuk setiap individu, dan bisa terjadi kombinasi beberapa faktor yang memicu terjadinya psikosomatis.


LihatTutupKomentar