Jabir Ibnu Hayyan – Cendekiawan Muslim yang Dikenal Sebagai Bapak Ilmu Kimia Modern
Jābir
ibn Hayyān Al-Azdi adalah seorang ahli kimia Arab yang hidup pada abad ke-8.
Orang Eropa mengenalnya dengan sebuat Geber. Dia lahir di Tus, Iran dan belajar
di Baghdad, Irak. Ayahnya merupaka seorang ‘attar’ (apoteker) terkemuka
pada saat itu.
Jābir
ibn Hayyān Al-Azdi dikenal sebagai "Bapak Kimia" karena kontribusi
besar dalam pengembangan ilmu kimia pada masa itu. Dia menulis banyak buku
tentang kimia, termasuk Kitab al-Kimya, yang dianggap sebagai salah satu sumber
utama tentang kimia pada abad pertengahan. Dari kitab inilah istilah kimia
digunakan. Secara historis, "ilmu al-kimiya" di dunia Arab dan Persia
digunakan untuk menjelaskan proses-proses transformasi bahan mentah menjadi
produk-produk yang berguna. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, ilmu kimia berkembang menjadi ilmu yang mempelajari sifat,
struktur, sifat dan reaksi dari materi dan mengidentifikasi proses-proses yang
terjadi dalam lingkungan alam dan buatan manusia.
Pada
saat itu, Jabir Ibnu Hayyan berhasil mengembangkan teknologi baru untuk
mengekstrak logam dari bijih, serta mengembangkan proses pembuatan senjata dan
peralatan kimia. Ibnu Jabir juga dikenal sebagai penemu proses pembuatan asam
sulfat dan asam nitrat. Dia menemukan bahwa asam nitrat dapat dihasilkan dari
tanah nitrat dan asam sulfat dapat dihasilkan dari gips dan asam sulfat.
Jabir
Ibnu Hayyan juga menemukan proses pembuatan garam yang disebut "garam
al-jabiriyya" yang menjadi dasar dari proses pembuatan garam yang
digunakan sampai sekarang. Jabir Ibnu Hayyan diakui sebagai salah satu tokoh
kimia yang paling berpengaruh dalam sejarah dan karya-karyanya masih dianggap
sebagai sumber utama ilmu kimia pada masa itu.
Jabir
Ibnu Hayyan menulis banyak buku tentang kimia, diantaranya:
- Kitab al-Kimya: merupakan karya utama dari Ibnu Jabir yang menjelaskan
tentang dasar-dasar kimia dan teknologi kimia pada masa itu. Buku ini mencakup
topik seperti pembuatan garam, asam, logam, dan proses pengolahan bahan mentah.
- Kitab al-Sab'een: merupakan buku yang membahas tentang enam puluh dua proses
kimia yang digunakan dalam industri pada masa itu.
- Kitab Al-Sumum wal-Amrad: merupakan buku yang menjelaskan tentang teknologi
pengolahan bijih dan proses pembuatan logam.
- Kitab Al-Akhdari: merupakan buku yang menjelaskan tentang proses pembuatan
senjata dan peralatan kimia.
- Kitab Al-Filsafat Al-Kimia: merupakan buku yang membahas tentang filsafat kimia
dan teori-teori kimia yang digunakan pada masa itu.
Semua
karya-karya dari Ibnu Jabir al-Hayyan ditulis dalam bahasa Arab dan menjadi
sumber utama ilmu kimia pada masa itu, serta diakui sebagai salah satu tokoh
kimia yang paling berpengaruh dalam sejarah. Karya-karya ini juga dijadikan
sebagai referensi dalam ilmu kimia sampai sekarang.
Ibnu
Jabir al-Hayyan memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan ilmu kimia
pada masa itu, dan kontribusinya masih diakui dalam ilmu pengetahuan modern.
Beberapa kontribusi yang dapat dicatat dari Ibnu Jabir al-Hayyan adalah :
1. Proses pembuatan garam
Dia menemukan proses pembuatan garam yang disebut "garam
al-jabiriyya" yang menjadi dasar dari proses pembuatan garam yang
digunakan sampai sekarang.
2. Proses pembuatan asam
Dia menemukan proses pembuatan asam sulfat dan asam nitrat. Dia
menemukan bahwa asam nitrat dapat dihasilkan dari tanah nitrat dan asam sulfat
dapat dihasilkan dari gips dan asam sulfat.
3. Teknologi pengolahan bijih
Dia mengembangkan teknologi baru untuk mengekstrak logam dari
bijih dan mengembangkan proses pembuatan senjata dan peralatan kimia.
4. Pendekatan terstruktur untuk ilmu kimia
Karya-karyanya menyajikan ilmu kimia dalam bentuk
yang lebih terstruktur dan sistematis dibandingkan dengan pendekatan yang
digunakan pada masa itu.
5. Menyediakan sumber referensi yang penting
Karya-karyanya menjadi sumber referensi penting
dalam ilmu kimia dan masih dijadikan sebagai referensi sampai sekarang.
Ibnu
Jabir al-Hayyan diakui sebagai salah satu tokoh kimia yang paling berpengaruh
dalam sejarah dan karya-karyanya masih dianggap sebagai sumber utama ilmu kimia
pada masa itu. Kontribusi-kontribusi ini sangat penting dalam perkembangan ilmu
kimia dan ilmu pengetahuan modern.