Benarkah Bumi itu Datar? Inilah Bantahan Terhadap Teori Flat Earth

Penganut teori bumi datar mempercayai bahwa bumi tidak berbentuk seperti bola, melainkan datar seperti piring.

Teori bumi datar (flat earth theory) menyatakan bahwa bumi tidak berbentuk seperti bola, melainkan datar seperti piring. Teori ini telah terbukti salah berdasarkan berbagai macam bukti ilmiah yang telah dikumpulkan selama berabad-abad. 
Penganut teori bumi datar mempercayai bahwa bumi tidak berbentuk seperti bola, melainkan datar seperti piring. Meskipun sudah ada sejak zaman dulu, euforia tentang teori ini baru memuncak pada tahun 1956 ketika Samuel Shenton mendirikan Komunitas Bumi Datar di Inggris. Meskipun tidak didukung oleh bukti ilmiah, terdapat banyak klaim yang menyatakan bahwa teori ini dapat dibuktikan. Namun, sains telah membantah banyak klaim tersebut. 

Brikut ini adalah klaim teori flat earth yang terbantahkan oleh sains :

1. Antartika sebagai tembok ujung bumi

Gagasan tentang adanya tembok di Antarktika telah dibantah oleh sains. Menurut teori bumi datar, Antarktika merupakan wilayah pinggiran bumi yang menjadi batas ujung bumi, sehingga dibuat tembok yang tinggi dan tebal untuk mencegah manusia keluar dari wilayah bumi yang datar.

Kurangnya pemahaman dan kepercayaan terhadap teori konspirasi membuat beberapa orang percaya pada gagasan ini. Padahal, ada ribuan ilmuwan dan akademisi dari berbagai negara yang bekerja meneliti benua Antarktika. Lantas mengapa tidak ada satupun negara yang membenarkan klaim tersebut? 

Bukti geografis yang menghubungkan Antarktika dengan Amerika Selatan menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat. Gagasan mengenai tembok di Antarktika terlihat dangkal dan ceroboh, dengan lapisan es yang tebal dianggap sebagai tembok pembatas padahal sebenarnya merupakan permukaan bumi di bagian kutub. Penganut teori bumi datar tidak dapat membantah penemuan sains tentang Antarktika, termasuk data satelit, data GPS, penjelajahan di seluruh Antarktika, dan jarak dekat antara benua Antarktika dan Amerika Selatan.

2. Cakrawala terlihat tidak melengkung

Ketika kita melihat ke langit, cakrawala terlihat seperti sebuah bidang datar. Namun, ini hanyalah ilusi yang terjadi karena kita sedang berada di permukaan bumi yang melengkung. Bayangkan jika ada seekor semut yang berada di permukaan bola berdiameter 10 ribu meter. Apa yang terjadi? Tentu saja cakrawala bola tadi hanya terlihat datar sebab perbandingan tubuh semut dengan diameter bola tadi sangat timpang. Begitu pun dengan Bumi, cakrawalanya terlihat datar karena Bumi memiliki diameter sekitar 12.742 km. Jika kita terbang tinggi ke langit, barulah kita akan melihat bahwa cakrawala mulai melengkung. Namun, karena kita hanya berada beberapa kilometer di atas permukaan bumi, cakrawala terlihat seperti sebuah bidang datar.

3. Bumi Tidak Terasa Bergerak

Bumi berputar di sekitar sumbunya sendiri dengan kecepatan sekitar 1.670 km/jam pada garis tengahnya. Selain itu, Bumi juga terikat dalam orbit mengelilingi matahari dengan kecepatan sekitar 107.000 km/jam. Namun kenapa pergerakan ini tidak bisa kita rasakan? 

Alasannya karena adanya gaya inersia. Gaya inersia adalah kecenderungan suatu benda untuk tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan yang tetap kecuali jika ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut. Karena bumi memiliki massa yang sangat besar, ia memiliki gaya inersia yang sangat kuat. Ini berarti bahwa bumi akan terus bergerak dengan kecepatan yang sama kecuali jika ada gaya luar yang bekerja pada bumi untuk mengubah kecepatannya.

Karena gerakan bumi sangat lambat dan halus, tidak ada gaya luar yang kuat enough untuk merasakan perubahan kecepatan bumi. Ini menyebabkan gerakan bumi tidak terasa oleh manusia.
Meskipun demikian, ada beberapa fenomena yang dapat menyebabkan manusia merasakan gerakan bumi, seperti gempa bumi atau kejadian-kejadian alam yang lain yang memiliki gaya yang cukup kuat untuk merasakan perubahan kecepatan bumi.

4. Semua foto tentang luar angkasa adalah palsu

teori konspirasi flat earth menyatakan bahwa foto-foto luar angkasa dari NASA adalah palsu dan direkayasa untuk menutupi kebenaran tentang Bumi atau untuk tujuan lain. Namun, tidak ada bukti yang kuat yang mendukung teori-teori tersebut dan tidak ada alasan yang masuk akal mengapa NASA atau pemerintah AS harus memalsukan foto-foto luar angkasa. 

Namun, banyak negara telah mengirimkan teknologi dan astronaut ke luar angkasa, termasuk Amerika, Rusia, China, Eropa, Kanada, Brasil, India, Jepang, Korsel, dan Uni Emirat Arab. Apakah mereka semua berbohong dan sengaja memanipulasi foto-foto luar angkasa? Ini tidak masuk akal. Tidak ada alasan yang kuat bagi mereka untuk memalsukan foto-foto di luar angkasa. Ahli astronomi, fotografi, dan astronaut di seluruh dunia menyatakan bahwa foto sains yang diambil di luar angkasa asli dan dibuat untuk tujuan akademis. Sebaliknya, foto tentang Bumi datar yang selama ini ditunggu-tunggu tidak jelas kebenarannya. 



LihatTutupKomentar